Sabtu, 01 Oktober 2011

Makan untuk Hidup

Pagi ini (14 september 2011), saat saya mengantar anak saya kesekolah, sang anak bertanya:

Anak: Pah!, Apakah hidup untuk makan ataukah makan untuk Hidup?.

Papa: Neng!, Bukan hidup untuk makan, melainkan makan untuk hidup dan hidup itu untuk memuliakan Tuhan Allah, dengan cara berbuat baik, seperti; menolong orang, bekerja, bersekolah, membantu orang tua, dll. Termasuk tidak memberi contekan kepada teman.

Mengapa memberi contekan pada teman bukan perbuatan baik? khan membantu teman tsb mengatasi kesulitannya?. Karena, memang kelihatannya menolong teman tsb, padahal tidak, justru menjerumuskan teman tsb, dia jadi malas belajar.

Tapi, mengapa eneng bertanya demikian?


Anak: Karena kemaren disekolah, ibu guru bertanya "Apakah kalian tau, hidup untuk makan ataukah makan untuk hidup?"

Eneng sih dalam hati sudah tau bahwa makan untuk hidup, tapi waktu itu ada teman eneng, dani namanya yang berdiri dan menjawab "hidup untuk makan bu". Kontan saja teman-teman sekelas tertawa semua sambil berseloroh "pantes saja kamu gendut dan!". Ibu gurupun ikut mesem-mesem.

Papa: Nah, sekarang tau nga eneng, kenapa bersekolah atau belajar atau mencari ilmu itu merupakan perbuatan baik?.

Anak: Nga tau pah, mengapa emang pah?.

Papa: Karena dengan bersekolah atau belajar atau mencari ilmu berguna kelak ketikah eneng sudah besar, untuk bisa bekerja memuliakan Nama Tuhan dengan pekerjaan-pekerjaan yang baik.

Jadi dari kecil ngumpulin ilmu untuk kelak digunakan untuk bekerja bagi kemuliaan Nama Tuhan, seperti; mencari uang dengan benar, tidak mencuri ataupun korupsi, tidak menipu, tidak menjambret, dsbnya.

Anak: Kalau gitu, ilmu sama dengan uang yah, pah?. Karena eneng juga suka uang jajannya dikumpulin dan kalau sudah banyak dan bila eneng perlu, bisa digunakan untuk membeli makanan dan kebutuhan sekolah eneng.

Papa: Tidak sama, neng. Ilmu atau hikmat itu lebih dari uang ataupun emas perak. Kalau uang atau emas perak, eneng kumpulin suatu saat akan habis bila dipakai. Tapi kalau ilmu atau hikmat, eneng kumpulin tidak akan habis walaupun dipakai terus menerus, malah akan bertambah, makin dipakai, makin bertambah, makin tau hal-hal yang baru.

Seperti papa sekarang nyervis tv berpuluh-puluh, beratus-ratus maupun beribu-ribu, ilmu nyervis papa tidak akan berkurang malah akan bertambah, yang tadinya kerusakan yang ini tidak bisa, jadi bisa, yang tadinya tidak tau, jadi tau.

Seperti eneng tau, keluarga kita terpelihara oleh Tuhan dengan bekal ilmu nyervis yang papa kumpulin waktu papa kecil, ya khan?. Coba kalau papa waktu kecil tidak belajar ilmu nyervis. begitu keluar dari tempat kerja (di PHK), bagaimana kira-kira?. tentu keluarga kita akan kesulitan, ya khan?.

Walaupun begitu, bagi setiap orang yang bersandar kepada Tuhan, pasti ada jalan keluarnya, walau dengan sedikit kesulitan diawalnya, karena itu, apapun masalah yang akan eneng hadapi kelak dalam hidup eneng, eneng tidak boleh menyerah, dan selalu ingat dan bersandar pada Tuhan, pasti ada jalan keluar. Papa bisa bilang begitu, karena papa sudah mengalami.

Dalam hidup ini tidak selamanya jalannya rata, pasti ada bergelombang atau kerikil, seperti masalah dan rintangan. Tapi bagi kita anak-anak Tuhan, tidak boleh menyerah dan harus selalu ingat dan bersandar pada Tuhan. Tuhan sendiri yang akan menyelesaikan masalah kita. Karena kita berharga dimata Tuhan, Dia Tuhan, karena kasihnya kepada kita, Dia Rela Mati untuk kita, untuk menebus kita dari segala dosa-dosa dan pelangaran kita, supaya kita beroleh Hidup didalam Dia.

Jadi, ilmu atau hikmat itu akan memelihara eneng, karena ilmu atau hikmat itu adalah Terang Allah dan Terang Allah didalam dunia ini adalah Yesus Kristus Tuhan kita, karena itu carilah ilmu atau hikmat itu selagi ada kesempatan.

Karena, akan tiba waktunya, mau sekolah SD, sudah besar, malu, mau kuliah, tidak punya biaya, mesti mencari nafka, dsbnya, dsbnya. Begitupun dalam mencari Tuhan. Orang bersekolah adalah gambaran dalam mencari Tuhan karena Tuhan adalah Hikmat yang sesungguhnya. Akan tiba waktunya, orang mencari Tuhan, tapi tidak akan mendapatkan, karena Terang Allah atau Firman Tuhan atau Yesus Kristus sudah diangkat dari dunia ini.

Bukankah Yesus Kristus sudah diangkat ke sorga, 2000 tahun yang lalu?

Benar!. Tapi 50 hari kemudian Dia mencurahkan Roh Khudus kepada kita anak-anaknya, supaya kita menjadi Tubuh Kristus di dunia ini sampai sekarang ini. Dan kelak saatnya akan tiba Tubuh Kristus yaitu gereja yaitu kita semua anak-anak Tuhan, akan diangkat ke sorga menyongsong Tuhan di awan-awan yang mulia. Saat itulah orang akan mencari Tuhan tapi tidak mendapatkanNya.

Karena itu carilah Tuhan selagi ada kesempatan dan selagi Dia berkenan ditemui.

Tidak terasa susah sampai disekolah.

Back/Kembali

Rehat Sebentar


  1. Back/Kembali
  2. Affiliate Marketing.
  3. Become a successful affiliate
  4. Cakrawala Internet
  5. Cerita-cerita menarik

Kamis, 08 September 2011

Firman Terangi Jalanku

FIRMAN TERANGI JALANKU
P’RISAI IMAN DI S’TIAP WAKTU
LINDUNGIKU DARI S’GALA
‘TAK PERNAH KURAGU KAR’NA DIA BERSAMAKU
SETIA MENJAGA DENGAN KUASA MULIA

Reff:

HANYA DI DALAM NAMA-NYA
YESUS DIA SUMBER PENGHARAPAN DI S’PANJANG HIDUPKU
HANYA DI DALAM KUASA-NYA
PASTI TERSEDIA KEMENANGAN BAGIKU S’LAMA-LAMANYA

KEBENARAN YANG BEBASKAN
S’LALU B’RIKANKU KEKUATAN
HADAPI S’GALA TANTANGAN
‘TAK PERNAH KURAGU KAR’NA DIA BERSAMAKU
SETIA MENJAGA DENGAN KUASA MULIA


Bridge:

DALAM NAMA-NYA ADA PENGHARAPAN
DALAM KUASA-NYA KEM’NANGAN


Download Chord Gitarnya klik disini

Komitmen

"untuk kalangan sendiri"

"Tuhan berfirman kepada musa: berbicaralah kepada orang istrael dan katakan kepada mereka: Apabila seorang mengucapkan nazar khusus kepada TUHAN mengenai orang menurut penilaian yang berlaku untuk itu, maka tentang nilai bagi orang laki-laki dari yang berumur duapuluh tahun sampai yang berumur enam puluah tahun, nilai itu harus limapuluh syikal perak, ditimbang menurut syikal kudus”

Ada hal penting yang perlu kita pahami kalau kita mau hidup diberkati Tuhan selama menumpang di dunia ini, yaitu “Komitmen”. Orang boleh rajin melayani, berdoa dan baca alkitab, tetapi jika tidak komitmen hidup dalam kekudusan Allah percuma. Orang bisa saja berbicara tentang injil, tetapi jika orang itu sendiri tidak menjadi pembawa kabar baik juga sia-sia. Kalau kita berbicara tentang injil, maka hidup kita pun juga injil, artinya hidup kita sehari-hari harus diwarnai dengan karakter yang baik, mulut kita tidak ada gosip, tidak ada dusta, tidak ada tipu muslihat terlebih fitnah. Supaya kita tidak disebut sebagai orang yang munafik.

Didalam pasal ini Allah sedang menyatakan perintah-Nya kepada musa tentang “nazar”. Hal ini diatur oleh Tuhan, supaya umat-Nya tidak sembarangan bernazar. Allah mau ditengah-tengah umat-Nya ada keteraturan hidup ibadah, karenanya Allah mengatur dan memberi petunjuk bagaimana bernazar.

Kata “nazar” berasal dari kata “nadar” artinya “janji”, yaitu berjanji kepada Allah. Misalnya jika doanya dikabulkan, maka ia akan mempersembahkan rumahnya atau ladangnya. Perhatikan nats berikut ini:

“Apabila seorang menguduskan rumahnya sebagai persembahan kudus bagi Tuhan, maka imam harus menetapkan nilainya menurut baik atau buruknya, dan seperti nilai yang ditetapkan imam demikianlah harus dipegang teguh”(Imamat 27:14).

Nah, komitmen untuk mempersembahkan rumah atau ladang inilah yang disebut sedang bernazar. Jadi pada pronsipnya bernazar itu membangun suatu komitmen kepada Allah. Sama seperti ketika Allah menyatakan perjanjian-Nya kepada umat-Nya itu artinya Allah komitmen kepada kita, yaitu komitmen memberkati, komitmen melindungi, komitmen mencukupi, komitmen menyertai, dan komitmen membawa kita ketanah perjanjian yaitu yerusalem baru.

Allah mau dengan perjanjian yang ditetapkan-Nya kita membangun suatu komitmen, begitupun sebaliknya jika kita berjanji atau membuat nazar, maka kitapun harus komitmen untuk melaksanakan janji kita( Kisah para rasul 18:18).


  1. Halaman Muka.
  2. Kembali ke Halaman Warta Jemaat.
  3. Catatan Seorang Gadis Kecil.

Mengisi Kemerdekaan

"untuk kalangan sendiri"

“Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk penghambaan”(Galatia 5:1)

Bangsa Indonesia dijajah Belanda selama tiga setengah abad. Para pejuang kita berjuang mati-matian tanpa mengenal lelah. Begitu banyak pengorbanan baik jiwa maupun harta benda. Dan akhirnya bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejak saat itulah Indonesia menjadi suatu bangsa yang merdeka.

Apa yang dicita-citakan sekian lama tercapai sudah tetapi apakah tugas sudah selesai ? Tentu belum. Karena anak-anak bangsa masih harus mengisi kemerdekaan yang sudah dicapai dengan bekerja untuk membangun nusa dan bangsa.

Demikianlah juga kita harus mengisi kemerdekaan yang sudah kita peroleh di dalam Yesus Kristus. Kita tadinya adalah orang yang terjajah. Kita sudah terjual kepada iblis. Akibat kejatuhan manusia pertama, umat manusia jatuh kedalam dosa dan kita berada dibawah kuasa dosa(Roma 7:14b).

Karena kasih karunia Allah kita diampuni dan ditebus kembali dari kuasa dosa seperti alkitab katakan,

“Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Efesus 1:7)

Dengan penebusan itu kita menjadi orang yang merdeka. Kita bukan lagi hamba iblis dan hamba dosa, tetapi kita adalah hamba kristus.

Kemerdekaan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, tetapi harus diisi dengan menjaga agar kita tetap berdiri teguh dalam kebenaran firman-Nya. Bagaimana supaya kita bisa tetap berdiri teguh dalam firman-Nya ? Dengan mengingat bahwa kita ditebus bukan dengan barang yang fana melainkan dengan darah kristus, seperti alkitab katakan

“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang fana, bukan pula dengan perak atau emas”(1 Petrus 1:18).

Kita harus berhati-hati dalam setiap langkah agar kita tidak meyia-nyiakan pengorbanan Kristus. Kita diselamatkan hanya karena kasih karunia sama seperti raja saul menjadi raja hanya karena kasih karunia tuhan. Tetapi raja saul tidak bertindak hati-hati sehingga ia ditolak menjadi raja atas bangsa istrael(1 Samuel 15:26).



  1. Halaman Muka.
  2. Kembali ke Halaman Warta Jemaat.
  3. Catatan Seorang Gadis Kecil.

Kisah Baut Kecil

"untuk kalangan sendiri"

Filipi 2:1-11

Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; (Filipi 2:3)

Sebuah baut kecil bersama ribuan baut seukurannya dipasang untuk menahan lempengan-lempengan baja di lambung sebuah kapal besar. Saat melintasi samudera hindia yang ganas, baut kecil itu terancam lepas. Hal itu membuat ribuan baut lain terancam lepas pula. Baut-baut kecil lain berteriak menguatkan,”Awas! Berpeganglah erat-erat! Jika kamu lepas kami juga akan lepas!” Teriakan itu di dengar oleh lempengan-lempengan baja yang membuat mereka menyerukan hal yang sama. Bahkan seluruh isi kapal turut memberi dorongan semangat pada satu baut kecil itu untuk bertahan. Mereka megingatkan bahwa baut kecil itu sangat penting bagi keselamatan kapal. Jika ia menyerah dan melepaskan pegangannya, seluruh isi kapal akan tenggelam. Dukungan itu membuat baut kecil menemukan arti penting dirinya di antara komponen kapal lainnya. Dengan sekuat tenaga, ia pun berusaha tetap bertahan demi keselamatan seisi kapal.

Sayangnya, dunia kerja seringkali berkebalikan dengan ilustrasi di atas. Kita malah cenderung girang melihat rekan sekerja “jatuh”, bahkan kita akan merasa bangga apabila kita sendiri yang membuat rekan kerja kita gagal dalam tanggung jawabnya. Jika itu dibiarkan, artinya perpecahan sedang dimulai dan tanpa sadar kita menggali lubang kubur sendiri. Apa yang disebut gaya hidup seorang kristen seakan tidak berlaku di tempat kerja. Padahal setiap tindakan kita akan selalu disorot oleh sang atasan.

Bagaimana sikap kita dengan rekan kerja? Mungkin saat rekan kerja menghadapi masalah, kita menganggap itu resiko yang harus dia hadapi sendiri.tapi sebagai tim, kegagalan satu orang akan selalu membawa dampak pada keseluruhan. Jadi mengapa kita harus saling menjatuhkan? Bukankah hasilnya tentu jauh lebih baik jika kita saling mendukung dan bekerjasama menghadapi persoalan? Kristus mengajarkan bahwa kita adalah satu tubuh. Jika satu anggota mengalami masalah, yang lainnya harus mendorong dan menguatkannya. Jangan sampai masalah yang dialami rekan kerja malah membuat kita senang. Tapi baiklah kita berseru,”Berpeganglah erat-erat! Tanpa kamu, kami akan tenggelam.

Kegagalan atau kesuksesan rekan sekerja akan selalu mempengaruhi diri kita juga.

  1. Halaman Muka.
  2. Kembali ke Halaman Warta Jemaat.
  3. Catatan Seorang Gadis Kecil.

Langkah-langkah iman

"untuk kalangan sendiri"

Markus 10:46

Salah satu kunci keberhasilan orang percaya dalam menghadapi setiap persoalan yang besar adalah iman. Iman memampukan kita melihat perkara-perkara yang ajaib. Namun, banyak orang beranggapan bahwa iman itu hanya persoalan percaya. Hari ini kita akah mempelajari langkah-langkah iman:
  1. Iman mulai dari visi seseorang.
    Iman harus dimulai dari kerinduan yang dalam. Seseorang yang memiliki visi dalam imannya berarti ia memiliki tekad dan kerinduan di dalam imannya. Visi iman harus dilanjutkan dengan doa yang sungguh-sungguh. Karena:
    • Doa mempersiapkan seseorang dan membuat hati ini terbuka.
    • Doa menghancurkan setiap penghalang berkat.
    • Doa membuat setiap orang sabar menantikan mujizat atau pertolongan dari tuhan.
  2. Iman yang sejati pasti melalui ujian
    Ujian iman adalah sesuatu yang mutlak. Ibarat seorang yang menginginkan keenaikan tingkat, dia harus melalui ujian terlebih dahulu.
  3. Iman pasti menghasilkan sesuatu
    Iman yang menghasilkan sesuatu itu pasti dimulai dari sesuatu yang kecil terlebih dahulu. Selain itu iman juga menghasilkan kasih dan yang pasti akan menghasilkankenyataan.
  4. Iman seseorang belum tentu selamanya dihargai orang lain
    Bila iman kita tidak dihargai orang lain, jangan kecil hati karena Allah di sorga menghargai iman kita dan akan bertindak bagi kita.



  1. Halaman Muka.
  2. Kembali ke Halaman Warta Jemaat.
  3. Catatan Seorang Gadis Kecil.

Berilah......

Prinsip-prinsip Kerajaan Sorga seringkali berkebalikan dengan prinsip-prunsip dunia. Salah satunya adalah soal memberi. Sementara dunia mengajarkan kita untuk bersikap egois, lebih suka mengambil daripada memberi namun Firman Tuhan mendorong kita untuk memberi. Sebab justru ketika kita memberi, maka kita akan diberi.

Prinsip hidup diberkati bukanlah dengan cara menggenggam erat apa ynag kita miliki, melainkan melepaskan berkat sehingga jatuh ke tanah, bertumbuhlah dan berbuah lebat.

Pernahkah kamu mendonorkan darah? Karena memenuhi persyaratan kesehatan, saya beberapa kali berkesempatan mendonorkan darah. Dalam beberapa menit, darah saya diambil sekitar 250cc sampai 300cc. Tetapi tentu saja setelah melakukan donor darah, tubuh saya tidak akan jadi kekurangan darah. Untuk sejenak kadang-kadang memang tubuh terasa lemas atau agak pusing. Namun beberapa saat kemudian, secara otomatis tubuh akan memproduksi darah lagi sehingga kembali sehat dan segar.

Inilah prinsip memberi. Orang yang memberi tidak akan pernah berkekurangan.

Hambatan kita untuk memberi seringkali adalah ketika kita berpikir diri kita masih kekurangan. Kita merasa belum mampu memberi, sehingga kita tidak perlu memberi. Nanti kalau aku memberi, malah jadi kurang. Biarlah mereka yang berlimpah saja yang memberi.

Kalau cara berpikir kita seperti ini, jangan kaget bila kita terus menerus kekurangan sedangkan mereka yang kaya semakin kaya. Bukankah mereka yang kita anggap kaya, mau memberi dan akhirnya diberkati oleh Tuhan? Memberi adalah sebuah kesempatan untuk kita menabur! Jadi, jangan tahan tangan kita untuk memberi.

Karena saat memberi hidup kita akan semakin diberkati. Dengan belajar bermurah hati, kita sedang menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk memberkati sesama. Dan buktikanlah bahwa orang yang murah hati tidak akan pernah berkekurangan.

Rabu, 07 September 2011

Kunci Kemenangan

Bilangan 21:1-3; Roma 8:37 "TUHAN mendengarkan permintaan orang istrael, lalumenyerahkan orang kanaan itu; kemudian orang-orang itu dan kota-kotanya ditumpas sampai binasa. itulah sebabnya tempat itu dinamai Horma

Horma adalah tempat pembantaian bagi penduduknya. Mereka beradadalam masalah besar ketika tentara istrael menghancurkan mereka. Tetapi bagi umat Allah itulah hari kemenangan. Mereka telah berseru kepada Allah dan Allah mendengarkan mereka. Allah menyertai mereka dalam pertempuranitu. Apa yang menjadikunci kemengangan mereka?

Pertama, mereka berseru kepadaAllah. Pada saat itu musuh menyerang mereka, tidak ada cara lain bagi mereka kecuali menghadapi mereka. Karena itulah mereka membutuhkan penyertaan Allah. Begitu juga apabila kita menghadapi "musuh" yang mengerikan dan menakutkan. Tidak ada tempat bersembunyi kecuali kita menghadapinya. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah melakukan panggilan "darurat" ke nomor surgawi. Langsung Allah sendiri yang akan menjawab anda.

Kedua, mereka bernazar kepada Allah. ada kalanya nazar menjadi kunci dari keberhasilan seseorang. Nazar menjadi bukti kepada Allah bahwa masalah yang kita hadapi itu adalah perkara yang serius. Tetapi jangan bernazar bila anda tidak menepatinya. Allah tidak suka dengan mereka yang bernazar namun gagal memenuhinya. Kalau anda mempunyai nazar yang belum dipenuhi, bayarlah sekarang nazar anda.

Ketiga, Allah menjawab. Ini penting menentukan. Apa artinya kita berseru-seru namun belum ada jawaban?, dan penghalang terbesar dari jawaban Allah atas doa-doa kita adalah dosa dan ketidak percayaan kita. Kita banyak terbentur dengan masalah ini. MNamun kalau kita rela menanggalkan dosa-dosa yang kita sayangi dan percaya kepada Allah, maka kita punya keyakinan bahwa Allah menjawab doa-doa kita. dan siapa yang dapat melawan kita bila Allah dipihak kita?

Saudara, dalam banyak kasus bangsa istrael bukanlah contoh yang baik. mereka kerap melakukan pemberontakan dan jatuh di dalam dosa, namun dalam pertempuran dekat horma mereka telah melakukan dengan benar dan Allah membawa mereka kepada kemengangan.

Di dekat Horma terdengar du teriakan sukacita dan dukacita. Bagi penduduk Horma mereka mengalami dukacita, tetapi bagi umat Allah itulah hari kemenangan mereka. Biarlah kita juga menjadi orang-orang yang menang.
Tanpa kunci yang benar pintu tidak dapat terbuka.


  1. Warta Rehoboth Kana.
  2. Kamu Berharga di Mata Tuhan.

Selasa, 26 Juli 2011

Firman Tuhan

 "untuk kalangan sendiri"

  1. Halaman Muka.
  2. Catatan Seorang Gadis Kecil.
  3. Cakrawala Internet.
  4. Become Successful Affiliate.

Bersuka Dalam Tuhan

Hari ini...
Hari yang telah dijadikan Tuhan
Mari kita bersuka...
Di dalam Tuhan

Hari ini...
Hari yang telah dijadikan Tuhan
Mari kita bersuka...
Di dalam Tuhan
# Bersuka...
Bersuka dalam Tuhan
Mari bersuka
Bersukacitalah

Bersuka...
Bersuka dalam Tuhan
Skarang bersuka
Bersukacitalah.


Besar Anugrah Mu

Ku ada sebagaimana ku ada
Berdiri menghadap tahtaMu Bapa
Semua karna Anugrah Mu
Yang tlah slamatkan ku

Ku hidup dalam sgala kelimpahan
Ku layak untuk melayani Tuhan
Semua karna Anugrah Mu
Berlimpah dalam ku
# Besar Anugrah Mu
Berlimpah Kasih Mu
Semakin hari smakin bertambah
Besar Anugrah Mu


Sukacita Surga

Trima sukacita Surga
Itulah kekuatan bagi jiwa
Kudapat saksikan kuasaNya
Ditengah badai yang bergelora

Trima sukacita Surga
Itulah kekuatan bagi jiwa
Kudapat saksikan kuasaNya
Taklukan badai yang bergelora
# Haleluya...
Kau ada dalam hatiku
Tak kan patah semangatku
Tak kan hilang kekuatanku

Haleluya...
Ku mau bersorak bagiMu
Sukacita Surga nyata
Penuhiku...


Engkau Sungguh Baik

Dihadapan kemegahan Mu
Ku datang menyembah Mu
Membawa hatiku
Membawa hidupku

Ku teringat kasih setia Mu
Didalam setiap langkahku
Sungguh Engkau baik
Didalam hidupku

# Engkau baik
Teramat baik
Engkau baik
Teramat baik

   |
   |
   |-- 2x
   |


Minggu, 26 Juni 2011

Belajar Dari Burung

Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang,... -Mazmur 84:4

Dirumah, saya memelihara beberapa ekor burung merpati. Burung-burung ini telah mengajak saya belajar tentang suatu hal yang luar biasa dalam hubungan saya dengan Allah.

Saat saya melihat burung-burung ini terbang dan mengepakkan sayapnya hingga mencapai ketinggian tertentu, saya teringat seperti itulah Tuhan melatih sayap iman saya untuk terbang tinggi. Mengembangkan sayap, meluncur diatas cakrawala dan menembus udara. Demikian halnya Tuhan ingin berbuat hal yang sama kepada kita. Ia tidak ingin kita menjadi orang yang biasa-biasa. Ia ingin kita terbang tinggi bersama-Nya menembus batas!.

Saat hujan mengguyur bumi, secepat itulah burung ini pulang untuk berlindung di kandangnya. Hal sederhana yang mengingatkan saya tentang Tuhan sebagai tempat perlindungan yang aman. Tempat perlindungan bagi kekuatiran kita. Tempat perlindungan saat kegalauan datang. Tempat perlindungan saat masalah, tekanan hidup, pergumulan dan kesesakkan menghimpit jiwa kita. Tidak ada tempat seaman dalam perlindungan-Nya.

Waktu malam tiba, dengan tenang burung-burung itu bertengger di kandangnya untuk beristirahat. Begitu tenang mereka menikmati istirahatnya. Ada waktunya untuk terbang tinggi namun ada juga waktunya untuk beristirahat. Ada waktunya untuk bekerja, namun ada juga waktunya untuk beristirahat. Istirahat dari segala aktifitas, rutinitas, dan seluruh kesibukan kita, sambil membiarkan diri kita tenang di dalam dekapan Tuhan.

Semua hal sederhana itu mengingatkan betapa Tuhan berbicara kepada saya lewat burung-burung itu. Saya perlu mendengar, mengamati, memperhatikan dan menikmati bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup saya.

Tidak ada tempat perlindungan seaman berada dalam dekapan Tuhan.




Other Link:
  1. Warta Rehoboth Kana.
  2. Kamu Berharga di Mata Tuhan.
  3. Catatan Seorang Gadis Kecil

Jumat, 03 Juni 2011

Ciri Orang Yang Berbahagia

Mazmur 84:12-13

Jika kita memperhatikan keadaan disekitar kita, ada banyak orang yang sedang mencari-cari kebahagiaan. Untuk tujuan itu mereka sampai harus pergi ketempat-tempat kramat, yang lain cari tahu pada para peramal-peramal dengan harapan apa yang diinginkan menjadi kenyataan. Mereka mempercayai hal-hal yang berbau mistik, takhayul, rela melakukan apa yang disyaratkan seperti mandi kembang, buat sesajian untuk para arwah, semua itu dilakukan dengan satu tujuan untuk mencapai kebahagiaan.

Firman Allah dengan jelas dan gamblang menegaskan bahwa hanya orang yang percaya kepada Allah akan memiliki kebahagiaan. Ayat mas kita mengatakan "...berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu."

Apa ciri-cirinya orang yang hidup berbahagia? Mari kita simak hal-hal berikut ini:

Pertama, Mengubah Keadaan dan Tidak Terbawa Keadaan [ayat 6-7].
Hidup kekristenan di tengah dunia harus menjadi garam dan terang. Artinya, kehadiran kita di dunia ini bukan untuk dipengaruhi tetapi untuk mempengaruhi. Bukan malah ikut-ikutan pergi ke tempat kramat cari kebahagiaan dan menyembah hal-hal yang mistik. Artinya, kita harus dapat menjadi saksi-saksi Kristus yang menuntun setiap orang kepada keselamatan.

Kedua, Berjalan Di Dalam Yesus Makin Lama Semakin Kuat [ayat 8].
Orang yang berbahagia bukanlah orang yang lemah, yang gampang menyerah, dan mudah terpengaruh, tetapi orang yang semakin hari semakin kuat di dalam Kristus, semakin bertumbuh dewasa secara rohani.

Ketiga, Mengisi Hari-harinya Dengan Suasana Ilahi [ayat 11].
Orang yang berbahagia di dalam Kristus adalah orang yang mampu membangun suasana hidup dalam hadirat-Nya yaitu melalui doa-doa yang senantiasa dipanjatkan. Apabila sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita tidak akan kecewa karena kita melibatkan Tuhan Yesus di dalamnya. Tuhan Yesus Memberkatimu.



Other Link:
  1. Warta Rehoboth Kana.
  2. Kamu Berharga di Mata Tuhan.
  3. Catatan Seorang Gadis Kecil

Kasih Menutupi Kekurangan

Sepasang suami-istri mendatangi seorang Konselor Kristen untuk meminta nasehat. Tidak lama kemudian setelah mereka duduk, dan terlibat dalam debat serius yang saling mengkritik. Ketika mereka berhenti sejenak untuk mengambil nafas, Konselor menganjurkan agar saat itu juga mereka saling mengatakan hal-hal positif yang mereka temukan ada dalam diri pasangannya. Merekapun terdiam sesaat.

Kemudian kepada mereka masing-masing diberikan sebuah pena dan secarik kertas dan diminta untuk menuliskan sesuatu yang pantas disanjung dalam diri pasangannya. Tidak satupun dari mereka yang menulis. Mereka hanya duduk dan menatapi kertas itu. Setelah beberapa saat suami mulai menuliskan sesuatu. Kemudian, sang istri juga menyusul menuliskan sesuatu, tapi dengan cepat dan geram.

Akhirnya mereka berhenti menulis. Suasana kembali hening. Sang istri lalu menyerahkan kertasnya kepada Konselor. Konselor itu menyerahkannya kembali dan memberikan isyarat agar ia menyerahkannya secara langsung kepada suaminya. Dengan penuh keengganan iapun menyorongkan kertas itu menyeberang sampai ke tengah meja. Sang suami segera menyambarnya dan sebaliknya, sang suamipun menyerahkan kertasnya kepada istrinya.

Secara bergantian, mereka mulai membaca isi kertas yang ditulis oleh pasangannya. Konselor hanya memperhatikan....... dengan segera air mata mengalir di pipi sang istri. Ia meremas-remas kertas dalam genggamannya dan mendekapnya dengan erat. Hal itu membuktikan bahwa ia sangat menghargai pengungkapan secara tiba-tiba tentang kebaikan-kebaikan dirinya oleh suaminya. Situasi seluruh ruangan mendadak berubah. Tidak ada sesuatupun yang perlu dikatakan lagi. Pujian yang diberikan oleh sang suami telah menyembuhkan seribu luka batin dalam dirinya. Suami-istri itupun lalu pergi meninggalkan Konselor itu sambil bergandengan tangan. Puji Tuhan.
Kasih



Other Link:
  1. Warta Rehoboth Kana.
  2. Kamu Berharga di Mata Tuhan.
  3. Catatan Seorang Gadis Kecil

Sabat Untuk Manusia

Tuhan menciptakan manusia segambar dengan-Nya. Maka, seperti Allah beristirahat setelah 6 hari mencipta, manusia juga butuh istirahat setelah 6 hari bekerja, untuk memulihkan kesegaran jasmani dan rohaninya. Namun orang Farisi mengartikan lain. Mereka komplain ketika murit Yesus memetik gandum pada hari Sabat. Para murit dianggap melanggar Sabat seperti ketentuan para Farisi, tetapi sesungguhnya tidak menurut Taurat.

Yesus tak pernah membatalkan Sabat. Justru Dia berupaya meletakkan fungsi Sabat yang sesuai maksud Allah. Yakni untuk menyejahterakan manusia, bukan membebaninya. Sabat mengingatkan manusia akan Allah Penciptanya, yang memberinya tanggung jawab mengelola ciptaan-Nya selama 6 hari. Agar pada hari ke-7 manusia dapat beristirahat, menikmati jerih lelahnya [Pengkhotbah 2:22,24], dan memulihkan kesegaran relasi dengan Allah dan sesama, sehingga seluruh hidupnya dipenuhi ucapan syukur. Bagi Israel, Sabat juga mengingatkan akan pembebasan Allah dari Mesir dan masuknya ke kanaan, negeri perjanjian [Ulangan 5:15].

Mengabaikan Sabat berarti mengabaikan Allah, Pencipta yang memelihara dan menyelamatkan manusia. Menikmati ciptaan tanpa memedulikan penciptanya membuat manusia mengilahkan materi dan diri sendiri. Inilah dosa terbesar. Kedatangan Kristus membebaskan manusia dari perbudakan dosa dan hukum buatannya sendiri, yang membelenggunya. Apakah Anda masih diperbudak pekerjaan demi mengejar materi dan pemuasan nafsu jasmani? Datanglah kepada Yesus Sang Pembebas. Belajarlah kepada-Nya agar Anda mampu menikmati hidup sebagaimana yang Allah mau.

TUHAN MENGADAKAN SABAT UNTUK DINIKMATI BUKAN AGAR ANAK-ANAK-NYA TERBEBANI.



Other Link:
  1. Warta Rehoboth Kana.
  2. Kamu Berharga di Mata Tuhan.
  3. Catatan Seorang Gadis Kecil

Kasih Yang Tulus

"Kasih yang tulus, menjauhi dari kejahatan dan melakukan yang baik." Roma 12:9

Ayat ini mengingatkan kepada kita bahwa dalam hal kasih, hendaklah kita tidak pura-pura. Rupanya ada banyak orang yang dalam mengasihi penuh dengan kepura-puraan. Maka jangan heran bila ada cerita bahwa 2 orang yang bersahabat dengan baik, tapi kemudian yang seorang menipu yang lain. Orang itu dapat menipu karena dia dekat dengan korbannya dan dia berhasil berpura-pura mengasihi korbannya sehingga korbannya itu percaya kepadanya.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, perasaan curiga atau tidak bisa percaya dengan begitu saja merupakan hal yang selalu kita pegang. Mengapa? Karena ternyata banyak sekali kasih yang diselimuti dengan pura-pura. Ada orang yang baru saja bertemu dengan kenalan baru, kemudian kenalan itu begitu baik hati dan menolongnya sehingga timbul rasa percaya dan perkenalanpun menjadi lebih erat. Namun dibalik itu semua ada kepura-puraan. Kasih yang diberikan tidak tulus, pasti ada maksud tertentu dibalik segala perbuatannya itu.

Firman Tuhan mengingatkan kepada kita, agar kita mempunyai kasih yang tulus, tidak pura-pura. Dengan demikian tidak sedikitpun tersirat keinginan untuk berbuat jahat, tetapi yang ada hanya melakukan perbuatan yang baik saja. Berat! Ya, kalau kita lakukan dengan kekuatan kita, tentu berat sekali, tapi bila kita mohon kekuatan dari Tuhan lewat Roh Kudus, maka kita akan mampu untuk melakukannya.

Dalam kasih yang tulus, tidak akan pernah berpikir sedikitpun untuk berbuat jahat dan yang ada hanya pikiran untuk berbuat baik senantiasa. Hal itu semua boleh jadi, karena kekuatan Allah lewat Roh KudusNya merupakan bagian dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.


Other Link:
  1. Warta Rehoboth Kana.
  2. Kamu Berharga di Mata Tuhan.
  3. Catatan Seorang Gadis Kecil

Mengucap Syukurlah

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Tuhan didalam Kristus Yesus bagi kamu. [ 1 Tesalonika 5:18 ]

Pada suatu hari 2 orang bersahabat, tatkala melakukan perjalanan di padang pasir, kehabisan air minum. Betapa sulitnya mencari air di padang pasir yang jauh dari wadi atau oase. Dengan segala upayanya kedua orang itu berusaha mencari air pelenyap dahaganya. Akhirnya dengan harga yang sangat mahal mereka dapat membeli setengah gelas air sejuk dari kafilah yang kebetulan lewat padang pasir itu. Hanya setengah gelas air saja, itu berarti terlalu sedikit untuk diminum oleh dua orang. Yang seorang berkata kepada kawannya sungguh sial dapat air hanya sedikit saja, sedangkan yang satu berkata, Puji Tuhan, syukur, sekalipun sedikit kita masih dapat air. Mengapa ucapan dua orang tersebut mempunyai nada yang berbeda? sebab orang yang pertama itu melihat pada setengah bagian gelas yang kosong itu. Sedangkan orang yang kedua itu melihat pada setengah bagian gelas yang berisi air itu. Orang pertama berpikir dari segi negatifnya, sedangkan orang kedua berpikir dari segi positifnya. Marilah kita belajar bagaimana orang kedua berpikir, sehingga kita dapat mengucap syukur kepada Tuhan dalam setiap keadaan kita masing-masing.



Other Link:
  1. Warta Rehoboth Kana.
  2. Kamu Berharga di Mata Tuhan.
  3. Catatan Seorang Gadis Kecil

Berani Bertahan & Hidup

Dalam Film "Eight Below" diceritakan tentang delapan anjing penarik kereta salju yang dengan terpaksa ditinggalkan oleh Shepard, sang pemilik, karena badai salju besar menyerang mereka. Anjing-anjing tersebut tidak bisa diangkut oleh pesawat penyelamat karena keterbatasan kapasitas penumpang. Dengan berat hati, Shepard akhirnya meninggalkan mereka dan berjanji untuk kembali mengambil anjing-anjing tersebut. Maka anjing-anjing itu mulai dalam petualangan menghadapi maut dan bahaya dalam kebersamaan, Mereka kompak untuk tetap saling menjaga. Sungguh suatu pelajaran tentang keberanian dan "survival" menghadapi tantangan dalam bertahan hidup.

Setiap orang percaya, boleh jadi saya dan kamu kadang merasa sendirian, ditinggalkan dan mau tidak mau berjuang untuk tetap bertahan. Mungkin rasa sendirian itu karena jauh dari keluarga, banyaknya pekerjaan atau pelayanan dan ditinggalkan oleh pasangan hidup atau sahabat kita.

Penulis kitab Roma menegaskan dengan penuh keyakinan bahwa penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya dan kematian, tidak akan memisahkan kita dari kasih Kristus. Meski kita merasa sendirian, namun sebenarnya kita tidak pernah benar-benar sendirian karena Dia selalu menyertai kita.

Karena Allah dipihak kita, seharusnya kita berani dan bisa bertahan hidup. Ayat 37 mengatakan, "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih daripada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." Kita lebih dari orang yang menang, berada di atas setiap kuasa dan kekuatan yang akan menghancurkan kita. Yesus adalah gembala yang baik, yang akan tetap mengamankan kita sebagai domba-domba-Nya. Beranilah untuk tetap bertahan dan hidup didalam iman.


Other Link:
  1. Warta Rehoboth Kana.
  2. Kamu Berharga di Mata Tuhan.
  3. Catatan Seorang Gadis Kecil

Allah Yang Mahakudus

Keluaran 20:18-21

Bayangkan Anda sedang mengikuti sebuah ibadah. Sayangnya, dua jemaat yang duduk di depan Anda asyik berbisik-bisik. Sementara itu, jemaat lain yang duduk di belakang Anda sesekali tertawa cekikikan bersama teman di sebelahnya. Dan, ketika doa syafaat sedang dipanjatkan, sebuah telepon genggam berdering membuyarkan kekhusyukan ibadah yang sedang berlangsung.

Kini, coba kita beralih membayangkan suasana yang sama sekali berbeda, seperti yang diceritakan oleh apa yang kita baca hari ini. Saat itu segenap bangsa Israel sedang berkumpul untuk menghadap Tuhan. Dan, di hadapan-Nya, mereka semua gentar menyaksikan kekudusan dan kemuliaan-Nya. Begitu gentarnya mereka sampai-sampai mereka meminta Musa agar mewakili mereka. Dapat dipastikan saat itu tak seorang pun berani berbicara sendiri satu sama lain dan mengabaikan Allah.

Allah yang disaksikan bangsa Israel itu sesungguhnya sama dengan Allah yang kita hampiri setiap Minggu dalam ibadah di gereja. Dia adalah Allah Yang Mahakudus. Benar, karya Kristus memungkinkan kita untuk menghampiri Dia dengan penuh keberanian saat ini [Ibrani 4:16]. Akan tetapi, itu bukan berarti kita kemudian tidak perlu menghormati-Nya, dan boleh mengabaikan-Nya dengan tidak sungguh-sungguh berkonsentrasi selama ibadah. Ibadah adalah pertemuan kita dengan Allah sendiri Yang Mahakudus. Itu sebabnya kita harus senantiasa mengarahkan seluruh hati, pikiran, dan perhatian hanya kepada-Nya--saat menyanyikan lagu pujian, mendengarkan Firman Tuhan, dan mengikuti seluruh rangkaian ibadah yang kita hadiri.



Other Link:
  1. Warta Rehoboth Kana.
  2. Kamu Berharga di Mata Tuhan.
  3. Catatan Seorang Gadis Kecil

Semua Karena Tuhan

Mazmur 94:17-18

Jika bukan TUHAN yang menolong aku, nyaris aku diam di tempat sunyi. Ketika aku berpikir: "Kakiku goyang," maka kasih setia-Mu, ya TUHAN, menyokong aku.

Terry M.Crist menuliskan seperti ini dalam bukunya "Dibangunkan Terhadap Takdir" : Jauh sebelum internet menjadi trend diakhir abad ke dua puluh, dan jauh sebelum satelit menjadi tehnologi yang menghubungkan seluruh dunia melalui sebuah tehnologi, telephone menjadi standar komunikasi, lokal, nasional dan global. Ketika Samuel Morris menemukan telephone, ia mengakui bahwa ia hanyalah alat Allah. Perkataan pertama yang muncul saat penemuan itu terjadi adalah, "Lihat apa yang telah Allah lakukan."

Menyadari bahwa diri kita hanyalah alat Tuhan adalah sebuah pengakuan pada kedaulatan Tuhan dalam hidup kita. Ketika kita melupakan hal ini, maka kemanusiaan kita yang mengambil alih kehidupan. Pada saat itulah manusia merasa terpojok dan ditinggalkan oleh Tuhan, padahal kita yang mengambil alih kendali Tuhan dalam hidup kita.

Kita adalah rekan sekerja Allah, namun tanpa kerendahan hati untuk mengakui bahwa Dialah yang berdaulat atas hidup kita, maka kita tidak bisa bekerja sama dengan-Nya. Kita mengabaikan Dia dengan kesombongan kita.

Hari ini, mari kita merendahkan hati di hadapan Tuhan dengan mengakui bahwa Dia yang berdaulat atas hidup kita. Bahkan Tuhan berdaulat atas hidup kita bukan hanya di hari ini, namun juga atas masa depan kita. Percayalah bahwa dengan mempercayakan hidup kita kepada-Nya, maka kita akan melakukan perkara-perkara besar bersama-Nya.

Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku ~ Tuhan Semesta Alam.


Other Link:
  1. Warta Rehoboth Kana.
  2. Kamu Berharga di Mata Tuhan.
  3. Catatan Seorang Gadis Kecil

Kristus Sauh Cinta

Dan bila aku berdiri
Tegak sampai hari ini
Bukan karna kuat dan hebatku
Semua karena cinta
Semua karena cinta....

Itulah sepenggal lirik lagu Karena Cinta yang dibawakan Delon, juara Indonesia Idol. Lagu ini mengemukakan kebenaran bahwa cinta itu penting. Penting karena kini cinta - baik kualitas maupun kuantitasnya - mulai luntur, bahkan dalam kehidupan keluarga.

Secara khusus, Paulus mengingatkan para suami agar mengasihi istri seperti Kristus mengasihi jemaat. Dan, kasih yang diberikan kepada pasangan bukan hanya kasih manusiawi (eros), melainkan kasih ilahi (agape). Ini standar kasih yang tinggi - kasih yang menuntut pengorbanan, sebagaimana Kristus menyerahkan diri-Nya bagi jemaat (ayat 25).

Sedangkan setiap istri diminta tunduk kepada suaminya dalam segala sesuatu, seperti ia tunduk kepada Tuhan. Kerap orang kemudian mengartikannya sebagai ketundukan yang memposisikan istri sebagai pelayan dan pengikut kehendak suami. Padahal, ayat ini memuat kalimat "sebagaimana Kristus...". Jadi, sesungguhnya suami diminta meneladani Kristus yang memberi diri, baru setelah itu ia layak menerima ketundukan istri. Bila sikap dan sifat suami bertentangan dengan nilai dan sikap Kristus, istri perlu mendoakan dan menolongnya lebih dulu. Walau dalam proses itu, istri tetap berusaha tunduk kepada suami yang tengah berjuang meneladani Kristus.

Barangkali kita tak dapat melakukannya dengan sempurna, tetapi kita harus berusaha memiliki dan menyatakan kasih Kristus kepada pasangan kita. Teladan hidup Kristus adalah jangkar yang teguh bagi setiap bahtera rumah tangga.

Kristus adalah tamu yang tak terlihat disetiap rumah kita.


Other Link:
  1. Warta Rehoboth Kana.
  2. Kamu Berharga di Mata Tuhan.
  3. Catatan Seorang Gadis Kecil

Kamis, 05 Mei 2011

Siapa Tinggi, Siapa Rendah ?

Kerajaan yang sungsang, demikian judul buku Donald Kraybil. Buku ini hendak mengatakan betapa tata nilai yang diterapkan Yesus kerap kali berkebalikan dengan tata milai yang dianggap wajar oleh dunia.
Contohnya : Orang farisi yang taat beragama disalahkan, pemungut cukai yang menindas rakyat dibenarkan.

Orang farisi membayar perpuluhan dengan tak bercacat. mereka tidak merampok, tidak berzina, bahkan mereka berpuasa. Namun, Yesus mengkritik mereka karena mereka sudah merasa sudah tidak butuh belas kasihan Allah. Ketepatan merekadalam melaksanakan hukum memberi rasa puas begitu rupa, sehingga belas kasihan Allah tak lagi dianggap penting. Mereka merasa sudah beres ketika telah mematuhi semua peraturan dan ketetapan. Ada rasa bangga, komplit, dan puas. Ini yang membedakan orang farisidengan pemungut cukai yang sangat sadar bahwa ia berdosa dan butuh rahmat Tuhan. Orang farisi bangga dengan kesuciannya, pemungut cukai sadar akan dosanya. Yesus menunjukan bahwa menyadari dosanya akan dibenarkan, sedang yang puas dengan kesalehannya, tidak. Inilah "Kerajaan yang sungsang" itu.

Sangat baik jika kita melakukan perintah-perintahNya. Sangat menyenagngkan bagi Tuhan jika kita tidak melanggar peraturan-Nya. Itu memang kehendak Tuhan. Namun, apabila kita telah mencapai hal-hal itu, jangan sampai kitakemudian "merasa saleh" hingga tidak memerlukan belas kasihan Allah lagi.Apabila kita jujur, sesungguhnya ketika berjuang untuk hidup seperti Yesus, kita terus bergumul dengan banyak kelemahan dan kesusahan. Maka, kita ini tidak pernah dapat hidup tanpa belas kasihan Tuhan.

JANGGAN PUAS DENGAN KEBAIKAN DIRI SENDIRI
SEBAB YANG TERBAIK DARIKITAPUN
TIDAK MENYELAMATKAN



  1. Warta Rehoboth Kana.
  2. Kamu Berharga di Mata Tuhan.

Warta Jemaat Rehoboth Kana





  1. Kamu Berharga di Mata Tuhan.
  2. Catatan Seorang Gadis Kecil.
  3. Cakrawala Internet.