Contohnya : Orang farisi yang taat beragama disalahkan, pemungut cukai yang menindas rakyat dibenarkan.
Orang farisi membayar perpuluhan dengan tak bercacat. mereka tidak merampok, tidak berzina, bahkan mereka berpuasa. Namun, Yesus mengkritik mereka karena mereka sudah merasa sudah tidak butuh belas kasihan Allah. Ketepatan merekadalam melaksanakan hukum memberi rasa puas begitu rupa, sehingga belas kasihan Allah tak lagi dianggap penting. Mereka merasa sudah beres ketika telah mematuhi semua peraturan dan ketetapan. Ada rasa bangga, komplit, dan puas. Ini yang membedakan orang farisidengan pemungut cukai yang sangat sadar bahwa ia berdosa dan butuh rahmat Tuhan. Orang farisi bangga dengan kesuciannya, pemungut cukai sadar akan dosanya. Yesus menunjukan bahwa menyadari dosanya akan dibenarkan, sedang yang puas dengan kesalehannya, tidak. Inilah "Kerajaan yang sungsang" itu.
Sangat baik jika kita melakukan perintah-perintahNya. Sangat menyenagngkan bagi Tuhan jika kita tidak melanggar peraturan-Nya. Itu memang kehendak Tuhan. Namun, apabila kita telah mencapai hal-hal itu, jangan sampai kitakemudian "merasa saleh" hingga tidak memerlukan belas kasihan Allah lagi.Apabila kita jujur, sesungguhnya ketika berjuang untuk hidup seperti Yesus, kita terus bergumul dengan banyak kelemahan dan kesusahan. Maka, kita ini tidak pernah dapat hidup tanpa belas kasihan Tuhan.
SEBAB YANG TERBAIK DARIKITAPUN
TIDAK MENYELAMATKAN